Peran
PAI untuk Memperbaiki Pendidikan Indonesia
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah salah satu
universitas swasta terbaik di Indonesia. Universitas yang didirikan di
Yogyakarta pada tahun 1981 ini memiliki 8 fakultas yang terdiri dari beberapa
prodi. Salah satu fakultas yang cukup lama dan terkenal, yaitu Fakultas Agama
Islam. Fakultas Agama Islam terdiri dari
3 prodi, salah satunya adalah Pendidikan Agama Islam (PAI). Mahasiswa dituntut untuk dapat memperbaiki
Indonesia kedepannya, khususnya pada sektor pendidikan. PAI UMY adalah salah
satu prodi pendidikan yang diharapkan dapat membantu memperbaiki pendidikan di
Indonesia khususnya pada pendidikan karakter. Dewasa ini pendidikan karakter di
Indonesia semakin menurun, agama yang seharusnya sebagai motorpenggerak
pendidikan karakter, pada kenyataanya kadang tidak nyambung. Dengan demikian,
ini akan menjadi sebuah tantangan bagi mahasiswa PAI UMY untuk dapat
memperbaiki pendidikan di Indonesia. (Prof. Dr. Muhaimin, 2009) hinga saat ini
bangsa Indonesia sedang menhadapi berbagai tantangan yang berat, terutama dalam
konteks pendidikan. Diantara tantangan
itu adalah sebagai berikut :
1. Harus mampu mengatasi masalah
globalisasi yang mulai menjangkit kawula muda Indonesia. Dengan adanya globalisasi, anak-anak muda
menjadi kecanduan medsos. Sehingga
mereka mulai terbiasa menikmati hiburan yang tidak terbatas. Mulai dari pornografi, pornoaksi, pergaulan
bebas,dan sensasi hidup glamour.
2. Harus mampu membimbing dan
mengembalikan lagi anak muda yang sudah terlanjur menyimpang dari moral dan
aturan agama.
Untuk menghadapi tantangan-tantangan
tersebut, mahasiswa PAI UMY banyak
belajar mengenai sejarah pendidikan islam, PKN, psikologi islam yang berwawasan
Qur’ani, aqidah, akhlak, ushul fiqh, media pembelajaran, metodologi pembelajaran, dsb. Dari mata kuliah yang
dipelajari tersebut diharapkan akan dapat diimplementasikan pada masa yang akan
datang. Dalam mempelajari sejarah
pendidikan islam, kita dapat mengajarakan kepada peserta didik tentang
perjuangan para ilmuan dan tokoh-tokoh islam pada zaman dahulu untuk membangun
pendidikan dunia.
Pendidikan Kewarga Negaraan (PKN) dapat digunakan untuk
memberi pengajaran kepada peserta didik mengenai norma dan hukum di Indonesia.
Dengan adanya PKN diharapkan karakter peserta didik sesuai dengan kepribadian
pancasila.
Psikologi pendidikan islam yang berwawasan Qur’ani dapat
digunakan untuk memberi pengajaran peserta didik mengenai proses terbentuknya
manusia, reproduksi remaja menurut ajaran islam dan melatih emosi peserta didik
dalam menghadapi masalah. Sehingga peserta didik akan dapat mengetahui
bagaimana menyikapi orang-orang disekitar dan dapat mengelola emosi dengan
baik.
Aqidah dan akhlaq
dapat digunakan untuk memberi pengajaran kepada peserta didik bahwasanya
sebagai manusia wajib untuk mengimani serta meyakini adanaya Allah, dan sebagai
manusia harus bisa bersikap yang sesuai dengan hal-hal yang diperbolehkan agama
dan menjauhi hal-hal yang dilarang agama.
Ushul fiqh dapat digunakan untuk memberi pengajaran kepada
peserta didik mengenai hukum ibadah.
Sehingga, peserta didik dapat termotivasi untuk melaksanakan kewajiban
kepada Allah.
Media pembelajaran dapat digunakan untuk menjadi sarana
dalam menyampaikan bahan ajar pada pesera didk. Hal-hal yang memicu kegiatan
menyimpang disekolah seperti tawuran dan juga banyak siswa yang bolos sekolah
dikarenakan banyak pelajaran yang kosong. Dengan adanya media ini akan dapat
membantu guru dalam proses kegiatan belajar mengajar baik pembelajaran langsung
dan pembelajaran jarak jauh. Dengan adanya media pembelajaran jarak jauh maka
tidak akan ada jam kosong karena guru
berhalangan hadir , tetapi peserta didik akan tetap mendapat pelajaran ataupun
tugas.
Metodologi pembelajaran dapat digunakan untuk memotivasi
peserta didik agar bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Dengan adanya
meotodologi pembelajaran maka peserta didik akan menjadi lebih aktif, mudah
memahami dan pelajaran menjadi menyenangkan.
Dewasa ini pendidikan agama islam menjadi mata pelajaran yang tidak
diminati oleh siswa karena model pembelajaran yang menjenuhkan yaitu dengan
metode ceramah, tetapi dengan adanya guru yang menguasai metodologi
pembelajaran maka pembelajaran akan lebih menyenangkan.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan pendidkan di Indoneisa
perlu adanya pendidik yang berkwalitas yang dapat memperbaiki karakter muda
mudi Indonesia yang sudah mengalami modernisasi. Semoga dengan tantangan-tantangan tersebut mahasiswa
PAI UMY lebih termotivasi sehingga akan
menjadi seorang pendidik yang berkwalitas yang nantinya akan memperbaiki
pendidikan Indonesia .
Prof. Dr. Muhaimin, M. (2009). Rekonstruksi
Pendidikian Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar